TIPS Menangani Penyebaran Berita Hoax

TIPS Menangani Penyebaran Berita Hoax - Hallo sahabat INFO KESEHATAN, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul TIPS Menangani Penyebaran Berita Hoax, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel General, Artikel Tips, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : TIPS Menangani Penyebaran Berita Hoax
link : TIPS Menangani Penyebaran Berita Hoax

Baca juga


TIPS Menangani Penyebaran Berita Hoax

penipuan, berita bohong, black campaign
Hoax and fake news

Hoax atau berita palsu adalah informasi dalam pemberitaan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, dan sumbernya tersembunyi atau anonim. Adapun media dengan sumber jelas, terkadang ikut-ikutan menjadi sumber tersebarnya berita hoax. Alih-alih ingin beritanya menarik pembaca, jadinya menggunakan judul yang tidak mencerminkan isi berita.

Di jaman ini, dimana perkembangan teknologi informasi demikian pesatnya menjadikan semua orang dapat dengan mudah mendapatkan informasi apapun. Adanya fasilitas internet, media sosial, aplikasi chatting memudahkan setiap informasi tersebar, tidak peduli apakah itu informasi benar atau bohong. Berita bohong cenderung menjadi viral dan trending, karena biasanya berkaitan dengan isu yang sedang berkembang ataupun berkaitan dengan public figure.

Saat ini dunia internet sedang dalam perhatian semua orang. Sedikit posting atau share sesuatu di media sosial dapat seketika menjadi viral dan terkenal. Kombinasi antara media sosial dan berita bohong atau media sosial dan tingkah bodoh, sangat efektif untuk menjadikan seseorang terkenal.


Berita fakta namun berubah menjadi berita bohong karena proses interpretasi yang berbeda.

Jika dicermati sebenarnya tidak semua berita bohong benar-benar dibuat sebagai berita bohong. Terkadang karena orang tidak membaca/melihat keseluruhan berita/ informasi, sehingga fakta yang terlihat hanya parsial. Lebih parah lagi jika orang tidak membaca isi berita atau hanya melihat judulnya saja.

Pesan atau isi berita dapat mengalami perubahan karena perbedaan interpretasi. Orang memaknainya berdasarkan sudut pandangnya sendiri, kemudian mengemas pesannya lagi dengan bahasa sendiri, dan menyampaikannya lagi ke orang lain. Prosesnya terus dan terus seperti itu, sampai akhirnya informasi yang sampai sudah tidak sama dengan informasi sebenarnya.

Permasalahannya adalah perbedaan interpretasi yang jauh berbeda, karena orang yang memaknainya tidak membaca atau tidak menerima keseluruhan isi pesan. Jadinya interpretasi seadanya. Ini yang kebanyakan terjadi di sekeliling kita.


Berita bohong yang dibuat dengan tujuan tertentu

Berita bohong jenis ini memang sengaja dibuat dan disebarkan dengan tujuan tertentu. Sedikitnya ada dua tujuan menyebarkan berita bohong, yaitu:

1) Untuk menjatuhkan lawan pribadi atau kelompok tertentu. Jenis berita bohong ini biasanya muncul saat pemilihan umum, sebagai salah satu tradisi masing-masing calon untuk menjatuhkan lawan politiknya. Berita-berita bohong ini sepertinya sudah lumrah ada di dunia politik, persaingan bisnis, media massa, dan sebagainya.

2) Mendapatkan popularitas. Jenis berita palsu ini bertujuan untuk menarik perhatian publik. Biasanya dilakukan oleh artis-artis yang sudah mulai redup, artis-artis baru, ataupun orang-orang yang terobsesi dengan popularitas. Di media sosial sudah sering terjadi, beberapa orang bahkan ada yang tersangkut kasus hukum karena tingkahnya di media sosial, beberapa lagi mengalami hal serupa karena berita bohong yang disebarkan melalui media sosial pribadi.


Belakangan ini cukup banyak berita bohong tersebar, menjamur seperti SMS penipuan "mama minta pulsa", berita-berita bernada negatif dan menjatuhkan orang. Kita sebagai pengguna internet dan media sosial harus cerdas menghadapi hal ini. Berikut ini tipsnya:

1. Cari tahu sumber informasi tersebut

Jangan kalah pintar dengan smartphone anda, cari tahu sumber dari informasi tersebut. Jika informasi tersebut dari media sosial, coba tanyakan langsung kepada pemilik akunnya. Jika sudah kenal bahkan bisa ditelpon langsung, cari tahu kebenarannya dulu dan jangan turut menyebarkannya jika kebenarannya ternyata buruk dan bisa mencoret nama baik orang tertentu.

Informasi dari media tidak semua dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Anda juga bisa mencari sumbernya dengan menggunakan searching engine. Bandingkan informasi yang anda terima dengan berita sebenarnya yang ada di kantor berita yang memang terpercaya, bukan forum bebas ataupun sumber yang tidak jelas kredibilitasnya.

Anda juga harus cermat terhadap sumber dari luar negeri. Tidak semua orang luar negeri itu pintar dan terpercaya. Terkadang artikel hoax juga berasal dari luar negeri, anda bisa mengeceknya dan membandingkannya dengan artikel yang berasal dari kantor berita besar luar negeri yang terpercaya.

Untuk berita yang berupa gambar, tersedia Google Image Search, cukup upload gambar yang anda dapat, maka Google akan memberika petunjuk mengenai asal muasal gambar tersebut.

Cek juga kebenarannya melalui sumber ilmiah, jika ada pendapat ilmuwan tertentu pasti dicantumkan sumbernya. Sumber ilmiah ini dapat anda akses di website resmi perguruan tinggi tertentu yang memuat jurnal-jurnal ilmiah. Atau lebih sederhana gunakan Google Scholar dan Google Books.

Pencarian sumber informasi ini merupakan langkah untuk mencari siapa yang bertanggungjawab terhadap berita bohong tersebut. Seandainya beritanya sangat meresahkan dan memicu hal-hal buruk, anda bisa melaporkannya ke Kementrian Komunikasi Pemerintah Indonesia agar ditindak lebih lanjut. Berikut ini emailnya:

aduankonten@mail.kominfo.go.id


2. Baca kontennya sampai tuntas dan jangan cepat emosi

Sekarang anda atau penerima informasi pada umumnya harus lebih cerdas menghadapi berita. Baca dulu tulisannya sampai tuntas, jangan mudah percaya dengan judul nyeleneh dan provokatif. Ini untuk menghindari pemahaman parsial terhadap tulisan tersebut. Kendali emosi juga diperlukan, agar tidak cepat naik darah ketika menerima informasi yang tidak enak. Lebih baik cek dulu kebenarannya.


3. Tidak ikut-ikutan menyebarkan berita hoax

Ini cara bijak ketika menerima sebuah berita, apalagi jika anda malas mencari kebenaran berita tersebut, lebih baik tidak ikut-ikutan menyebarkannya. Ini termasuk informasi yang anda terima melalui broadcast di WhatsApp, Line, Telegram, BBM ataupun aplikasi chatting lainnya. Broadcast pada aplikasi chatting ini cenderung hoax dan menyesatkan.

Bagaimana tidak menyesatkan, berbagai berita yang di broadcast di aplikasi chatting biasanya berisi ancaman yang tidak masuk akal, biasanya isinya seperti ini.
- anda akan mati jika tidak menyebarkan berita ini ke 100 orang di kontak anda
- anda akan sial selama-lamanya seandainya tidak menyebarkan info ini ke 10 orang di kontak anda
- anda tidak sayang sama ibu anda jika tidak ikut menyebarkan berita tersebut
- anda tidak akan mendapatkan jodoh jika tidak ikut menyebarkan berita tersebut
- dan sebagainya.

Ini cukup mengherankan, karena masih banyak yang percaya dan ikut menyebarkan broadcast macam ini. Solusi untuk ini sebenarnya sederhana:
- anda bisa langsung menegur orang yang bersangkutan
- matikan notifikasi setiap pesan dari orang tersebut
- delete contact
- jika tidak semua dilakukan diamkan saja pesannya, langsung end chat tanpa perlu dibaca

Pada dasarnya menghadapi berita hoax ini hanya membutuhkan tindakan sederhana, yaitu tidak usah membacanya atau baca tapi selidiki kebenarannya. Kebenaran apapun yang anda dapat tidak usah ikut menyebarkannya.

Demikian tips menghadapi berita hoax, semoga bermanfaat!


Demikianlah Artikel TIPS Menangani Penyebaran Berita Hoax

Sekianlah artikel TIPS Menangani Penyebaran Berita Hoax kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel TIPS Menangani Penyebaran Berita Hoax dengan alamat link https://infokesehatan2010.blogspot.com/2017/04/tips-menangani-penyebaran-berita-hoax.html

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "TIPS Menangani Penyebaran Berita Hoax"

Post a Comment